Minggu, 29 Oktober 2023

AKSI NYATA BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH MODUL 1.4

 

PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SMPN 1 DARANGDAN

                                    Oleh : Sumi Juariah, S.Pd
                                        CGP ANGKATAN 9 
                                KABUPATEN PURWAKARTA

LATAR BELAKANG

Tujuan pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun anak dengan segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Setiap anak diberikan kesempatan untuk mengembangkan minat, bakat serta potensi sebagai individu yang unik, oleh karena itu tugas seorang guru adalah memberikan tuntunan agar anak tidak kehilangan arah sehingga terciptalah kemerdekaan dalam diri anak tersebut.

Budaya positif disekolah sangatlah penting untuk dikembangkan, karena sekolah merupakan bagian  tri pusat pendidikan, tempat tumbuh dan berkembangnya karakter anak. Salah satu langkah membentuk lingkungan kelas agar terciptanya budaya positif yaitu dengan membuat kesepakatan kelas, sehingga anak memiliki keyakinan dan kesadaran akan penerapan disiplin diri berdasarkan motivasi internal sehingga memiliki karakter yang kuat sesuai Profil Pelajar Pancasila. 

TUJUAN

Aksi Nyata Budaya Positif ini bertujuan Menumbuhkan budaya positif pada murid di sekolah dengan meyakini nilai-nilai kebajikan universal serta menciptakan murid yang merdeka dan mempunyai disiplin kuat sesuai Profil Pelajar Pancasila.

LINI MASA TINDAKAN

1. Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah serta melaksanakan sosialisasi kepada rekan sejawat terkait penerapan budaya positif melalui diseminasi dan peserta didik melalui kesepakatan kelas menuju budaya positif.

2. Berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Wali Kelas yang lain untuk membuat keyakinan kelasnya masing-masing.

3. CGP melakukan kegiatan diseminasi dan dokumentasi Aksi Nyata terkait keyakinan kelas dan penerapan budaya positif

4. CGP menyusun materi diseminasi, pelaksanaan kemudian melakukan refleksi dan menyusun laporan.

5. Sosialisasi terkait keyakinan kelas yang sudah dibuat dan konsekuensi apabila melanggar kesepakatan tersebut

6. Menerapkan kesepakatan kelas, budaya positif, dan pemecahan masalah dengan segitiga restitusi dengan berkelanjutan dan konsisten sehingga budaya positif dapat terwujud

                            

DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

1. Dukungan dari seluruh warga sekolah, kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, penjaga sekolah, untuk menjadi contoh teladan dalam melaksanakan budaya positif di sekolah.

2. Dukungan dari orang tua dan warga masyarakat agar dapat melaksnaakan budaya positif di rumah dan lingkungan masyarakat

3. Murid bersama guru melaksanakan budaya positif secara berkelanjutan dan konsisten.

4. Sarana prasarana yang memadai

DESKRIPSI AKSI NYATA

Rencana kegiatan aksi nyata ini diawali dengan koordinasi dengan kepala sekolah terkait penerapan disemnasi penerapan budaya positif modul 1.4. kemudian berkoordinasi kepada rekan sejawat yang dapat hadir pada kegiatan diseminasi, selanjutnya CGP melakukan kegiatan membuat keyakinan kelas bersama siswa khususnya siswa kelas 8C yang saya ampu. Kegiatan diseminasi Budaya Positif dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 25 Oktober 2023 di SMP Negeri 1 Darangdan Kabupaten Purwakarta, Kegiatan ini di ikuti oleh 10 orang guru. Selanjutnya kegiatan membuat keyakinan kelas oleh siswa dilakukan pada hari kamis, tanggal 26 Oktober 2023 siswa sangat antusias menuliskan dan menyakini nilai-nilai kebajikan untuk menciptakan disiplin positif terutama di kelas 8C.

Kegiatan diseminasi budaya positif ini bertujuan untuk menginformasikan pemahaman dan pengalaman CGP selama mempelajari modul 1.4 tentang Budaya Positif dengan konsep inti yaitu perubahan paradigma belajar, disiplin positif, kebutuhan dasar manusia, motivasi perilaku manusia, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Peserta diseminasi sangat antusias dalam menyimak pemaparan materi yang saya sampaikan. 

Kegiatan aksi nyata selanjutnya, yaitu saya akan mengajak warga sekolah khususnya wali kelas agar dapat membuat kesepakatan atau keyakinan kelas di kelasnya masing-masing. Selain itu juga mengajak untuk mempraktikan posisi kontrol guru sebagai manajer dan menerapkan segitiga restitusi jika ada siswanya yang menemui masalah demi mewujudkan budaya positif di lingkungan sekolah.

HASIL DARI AKSI NYATA

Kegiatan Aksi Nyata yang telah dilakukan oleh CGP menghasilkan tumbuhnya pemahaman warga di sekolah mengenai penerapan Disiplin Positif dan mulai diterapkannya Budaya Positif di sekolah, serta dalam penyusunan keyakinan kelas dan segitiga restitusi.

TOLAK UKUR

Siswa dapat melaksanakan keyakinan kelas yang telah disepakati bersama dengan kesadaran diri dan penuh tanggung jawab. Siswa mampu menentukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya. Siswa dan guru mampu menciptakan budaya positif melalui keyakinan kelas dan penerapan segitiga restitusi di sekolah, serta terwujudnya kebiasan-kebiasaan yang baik dalam diri siswa sehingga tercermin karakter Profil Pelajar Pancasila

Pembelajaran yang Di dapat dari Aksi Nyata

Pada kegiatan Aksi Nyata modul 1.4 Budaya Positif ini, banyak pembelajaran yang saya dapatkan sebagai Calon Guru Penggerak, salah satunya adalah nilai kebersamaan. Karena kegiatan ini tidak dapat terlaksana tanpa adanya dukungan dari pihak lain yaitu rekan sejawat. Dalam penerapan Budaya Positif di sekolah juga perlu adanya koloborasi dengan warga sekolah agar terwujud Budaya Positif dengan baik.

RENCANA PERBAIKAN

1. Mengevaluasi kesepakatan kelas yang sudah disepakati secara berkala

2. Menempatkan diri pada posisi kontrol manager secara konsisten dan berkelanjutan

3. Menerapkan segitiga restitusi pada setiap masalah yang ada

4. Berkolaborasi dengan semua pihak pemangku kepentingan sekolah demi terwujudnya Budaya positif

 

PENUTUP

Harapan saya semoga penerapan Budaya positif dapat terwujud, baik di lingkungan sekolah, di rumah maupun di lingkungan masyarakat.

 

Berikut ini adalah video diseminasi budaya positif yang saya lakukan di SMP Negeri 1 Darangdan

https://youtu.be/9cYkmsYkg4w?si=Q2YnfpYUaU2uv1wp

Jumat, 20 Oktober 2023

INTISARI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA MODUL 1.1

 

ISI TEKS PEMBUATAN AUDIO

INTISARI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA

MODUL 1.1

 

OLEH : SUMI JUARIAH, S.Pd

 

  1. Intisari pemikiran KH Dewantara tentang pendidikan yang saya dapat ambil adalah “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya” Ki Hadjar menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: “menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
  2. Yang akan dilakukan agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD dapat terwujud adalah melalui upaya-upaya konkret berupa pengajaran dan Pendidikan yaitu  memerdekakan aspek lahiriah  manusia dan aspek batiniahnya.
  3. Dari konsep pemikiran KHD tersebut yang sudah saya terapkan, adalah memerdekakan beajar siswa secara lahiriah dan batiniah.
    – Melalui Tindakan nyata seperti memfasilitas sarana, prasarana sesuai kebutuhan siswa dan pembiasaan literasi,
    – Aktualisasi penguatan Pendidikan karakter berbasis teknologi, tatanen di bale atikan, dan penguatan profil pelajar pancasila
    – Menciptakan  lingkungan belajar yang mendukung berpikir kritis dan pemecahan masalah untuk anak
    – Menjalin komuniasi yg baik dengan rekan guru lain, kepala sekolah, orang tua serta lingkungan masyarakat untuk mendukung pemebalajaran yang berpusat pada siswa.

 

JURNAL PEMBELAJARAN DARING MODUL 1.1

 

JURNAL PEMBELAJARAN DARING CGP A-9

MODUL 1.1

 

Petunjuk Penulisan Jurnal Daring CGP:

1.   Singkat dan jelas, cukup kalimat yang menggambarkan rangkuman isi modul yang dipelajari

2.   Jangan gunakan kata “Saya” ganti dengan kata “CGP”

3.   Formatnya sesuai dengan format yang dibrikan ini

 

Nama CGP     : SUMI JUARIAH

Asal Sekolah : UPTD SMPN 1 DARANGDAN

                                                                                                          

1.   Mulai dari diri

Rangkuman ataupun benang merah pada kegiatan sesi ini:

CGP dapat berdialog dengan dirinya sendiri untuk menemukan pemikiran mendasar Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya dengan peran CGP sebagai pendidik

 

 

Hal yang menarik :

CGP dapat membuat blog sesuai penugasan yang terarah terkait reflektif kritis, harapan dan ekspektasi terkait pemikiran Ki Hajar Dewantara

 

Komentar CGP terhadap aktivitas atau materi yang dipelajari:

Sesi ini CGP sangat bersemangat dalam menulis blog karena sesuai dengan hobby nya, pertanyaan yang mudah dipahami dan fasilitator yang selalu memberi dorongan melalui masukannya yang membangun membuat CGP pantang menyerah dalam mengikuti pelatihan CGP.

 

 

2.   Eksplorasi Konsep

Rangkuman ataupun benang merah pada kegiatan sesi ini:

Sesi ini CGP sudah melakukan proses pengisian tugas sesuai petunjuk penugasan, CGP sudah melalui tahap-tahap penugasan dengan baik, serta dengan membuat intisari melalui rekaman audio dan di upload melalui laman LMS.

 

Hal yang menarik :

CGP sudah berusaha mengembangkan murid melalui pemenuhan fasilitas, minat dan bakat sesuai kebutuhan masing-masing murid.

 

Komentar CGP terhadap aktivitas atau materi yang dipelajari:

Banyak hal baru yang didapat oleh CGP setelah melakukan pengisian penugasan serta saling berkomentar di kolom NOTES dan QUESTIONS

 

 

 

3.   Ruang Kolaborasi 1

Rangkuman ataupun benang merah pada kegiatan sesi ini:

Hasil kolaborasi dalam menemukenali nilai-nilai luhur kearifan budaya, sosio-kultural menjadi dasar pengetahuan dan pengalaman baru dalam merefleksikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

 

 

Hal yang menarik :

CGP dapat berpartisipasi baik dalam ruang kolaborasi serta aktif mengemukakan pendapat megenai nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid.

 

Komentar CGP terhadap aktivitas atau materi yang dipelajari:

Secara umum tugas yang dikerjakan telah sesuai dengan pertanyaan panduan yang diberikan. Hal ini terlihat dari jawaban yang memuat konteks sosio-kultural di daerah asal yang sejalan dengan pemkiran KHD.

 

 

4.   Ruang Kolaborasi 2

Rangkuman ataupun benang merah pada kegiatan sesi ini:

Pada sesi ini adalah presentasi kelompok yang dimana CGP mendapat peran sebagai penanya, ada 4 pertanyaan yang sampaikan dan di jawab semua oleh kelompok lain, masukan yang bermakna menjadi motivasi yang berharga bagi kelompok kami. Sesi ini semakin mendalami implementasi pemikiran KHD yang harus diterapkan di sekolah.

 

 

Hal yang menarik :

CGP dan anggota kelompok lain bersemangat dalam presentasi, saling membantu satu sama lain, diskusi kelompok lebih terarah dan mengenal lebih jauh anggota kelompok B1

 

Komentar CGP terhadap aktivitas atau materi yang dipelajari:

Cara unggah tugas sesuai dengan petunjuk pengerjaan, masukan yang diberikan fasilitator sangat membangun, tampilan presentasi sangat menarik dan mudah dipahami

 

 

 

5.   Demonstrasi Kontekstual

Rangkuman ataupun benang merah pada kegiatan sesi ini:

Refleksi filosofi Ki Hajar Dewantara di tuangkan dalam video dan di share melalui channel youtube CGP dan upload video melalui LMS.

 

Hal yang menarik :

CGP dapat menguraikan materi filosofi KDH dengan aksi konkret di sekolah CGP melalui channel youtube dan berbagi praktik baik kepada CGP lain terkiat pembelajaran yang berpusat pada murid.

 

Komentar CGP terhadap aktivitas atau materi yang dipelajari:

Secara umum penugasan dilaksanakan dengan sebaik mungkin dan mengandung makna yang dalam terkait filosofi pendidikan KHD.

 

6.    Elaborasi Pemahaman

 

Rangkuman ataupun benang merah pada kegiatan sesi ini:

CGP menuliskan pertanyaan yang ditujukan untuk instruktur terkait modul 1.1 pada laman LMS yang sudah disediakan

 

Hal yang menarik :

Pertanyaan terkait dengan peran guru dan cara meningkatkan motivasi siswa SMP di era sekarang agar siswa mau berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

 

Komentar CGP terhadap aktivitas atau materi yang dipelajari:

Selama sesi elaborasi pemahaman CGP mengikuti rangkaian dengan baik sebagai pendengar yang aktif

 

 

 

7.    Koneksi Antar Materi

Rangkuman ataupun benang merah pada kegiatan sesi ini:

Secara umum kesimpulan yang di buat telah menggambarkan keseluruhan pengalaman belajar CGP.

 

Hal yang menarik :

Dalam bentuk video CGP mampu merefleksikan pembelajaran sesuai dengan pengalaman

 

Komentar CGP terhadap aktivitas atau materi yang dipelajari:

Selama sesi koneksi antar materi CGP aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan fasilitator.

 

8.    Aksi Nyata

Rangkuman ataupun benang merah pada kegiatan sesi ini:

Aksi nyata pada modul 1.1 terkait penerapan pemikiran KHD yang telah dilakukan oleh CGP di dokumentasikan dalam bentuk video yang menarik dan di upload melalui channel youtube pribadi. Inti dari video yang di unggah adalah praktik baik penerapan KHD di dalam kelas, selain itu implementasi menuntun pembelajaran yang lebih berpusat pada murid.

 

Hal yang menarik :

Dampak yang dirasakan CGP setelah mengimlementasikan filosofi pendidikan KHD ini adalah meningkatnya partisipasi murid dalam kerjasama antar kelompok, kedekatan murid dengan guru selama proses pembelajaran. Aksi nyata ini terbukti memberikan dampak besar dalam mewujudkan pembelajaran yang memerdekakan.

 

 

Komentar CGP terhadap aktivitas atau materi yang dipelajari:

Dampak yang dirasakan CGP setelah mengimlementasikan filosofi pendidikan KHD ini adalah meningkatnya partisipasi murid dalam kerjasama antar kelompok, kedekatan murid dengan guru selama proses pembelajaran. Aksi nyata ini terbukti memberikan dampak besar dalam mewujudkan pembelajaran yang memerdekakan.

Kamis, 19 Oktober 2023

TUGAS MULAI DARI DIRI CGP A9 MODUL 1.1

 

Tulisan Reflektif Kritis

By. SUMI JUARIAH

 

1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1

1.    Tulisan Reflektif Kritis 

Yang saya ketahui mengenai  pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, pengajaran merupakan bagian dari proses pendidikan, sedangkan pendidikan adalah proses menuntun kodrat anak agar menjadi manusia yang mencapai keselamatan dan kebahagiaan dengan setinggi-tingginya. Menurut Ki Hadjar Dewantara, pengajaran dan pendidikan dilaksanakan untuk mempersiapkan anak-anak agar bisa memiliki bekal untuk hidup di masyarakat. Selain itu, pengajaran dan pendidikan memiliki maksud untuk mewujudkan manusia yang merdeka, artinya manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain. Dalam proses pengajaran dan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara juga mengingatkan agar pendidikan memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan lingkungan alam sekitar siswa. Dan Pendidikan harus memperhatikan kodrat zaman. Artinya, guru memberi bekal pendidikan kepada siswa harus sesuai dengan zamannya.

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di bidang pendidikan sangatlah relevan untuk diterapkan di Indonesia. Misalnya jika konsep KHD tentang kodrat alam dan kodrat zaman diterapkan oleh setiap guru, maka siswa akan mendapatkan pengalaman pembelajaran yang bermakna, tidak hanya dikehidupan sekarang namun dikehidupan berikutnya. Siswa akan mudah paham dengan apa yang disampaikan guru karena hal yang dipelajari berhubungan langsung dengan hal-hal di sekitar lingkungan mereka. Konsep yang abstrak pun akan mudah dipahami oleh semua siswa. Selain itu, dengan memperhatikan kodrat zaman, siswa mendapatkan manfaat yang bisa mereka aplikasikan secara nyata sesuai dengan perkembangan zaman sekarang. Misalnya, pembelajaran yang menggunakan IT.  Siswa dapat mengeksplor minat bakatnya melalui gadget yang dimiliki dan fasilitas sekolah, seperti halnya di sekolah saya sudah melaksanakan kurikulum merdeka dengan memfasilitasi siswa dalam bidang ekstrakurikuler sains, mading yang berbasis IT, dengan pembelajaran platform canva, membuat blog, dan konten video youtube. Selain itu, Sistem Among yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara juga sangat relevan untuk diterapkan di Indonesia. Sistem among sangat cocok sekali dengan cara berpikir dan budaya masyarakat di Indonesia secara umum. Sistem among adalah Ing ngarsa sung tuladha (Di depan memberi contoh), Ing madya mangun karsa (Di tengah membangun kemauan), Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan).

Sebagai guru, saya merasa sudah berusaha melaksanakan pemikiran-pemikiran KHD dalam pembelajaran. Meskipun tidak semua yang dapat saya terapkan, namun yang saya sadari adalah ketika mengisi PMM dalam melakukan aksi nyata apa yang dipelajari ternyata sudah saya lakukan dalam pembelajaran saya, oleh karenanya mudah sekali dalam melaksanakan aksi nyata pada platform merdeka mengajar. Memang tidak mudah mempelajari pemikiran-pemikiran KHD ini, namun saya yakin bahwa lambat laun saya akan memerdekaan siswa saya dan diri saya sendiri seperti apa yang di ajarkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam menerapkan Sistem Among.

 

2. Harapan dan Ekspektasi 

Setelah mempelajari modul ini, saya sebagai seorang pendidik sangat berharap bisa menerapkan pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran saya. Dengan menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya yakin dapat menjadi guru yang merdeka dalam mengajar. Harapan saya kepada murid-murid setelah saya mempelajari modul ini adalah murid dapat mengoptimalkan potensi diri yang ada di dalam dirinya. Murid saya dapat belajar tanpa adanya tekanan dari guru manapun. Mereka dapat mendapatkan pembelajaran bermakna, yakni pembelajaran yang membawa pada keselamatan dan kebahagiaan.

Kegiatan  yang saya harapkan dalam modul ini adalah kegiatan saat kolaborasi bersama rekan-rekan hebat yang mudah-mudahan ke depannya memberi pengalaman berharga bagi saya. Materi yang saya harapkan dalam modul ini adalah materi-materi yang memudahkan saya untuk membuat pembelajaran lebih bermakna. Sedangkan, manfaat yang saya harapkan setelah mempelajari modul ini adalah saya dapat lebih memahami lagi pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara dan dapat menerapkannya dalam pembelajaran saya khususnya materi IPA.

 

AKSI NYATA BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH MODUL 1.4

  PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SMPN 1 DARANGDAN                                              Oleh : Sumi Juariah, S.Pd                     ...