PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SMPN 1 DARANGDAN
Oleh : Sumi Juariah, S.PdCGP ANGKATAN 9
KABUPATEN PURWAKARTA
LATAR BELAKANG
Tujuan pendidikan Ki Hajar
Dewantara yaitu menuntun anak dengan segala kodrat yang ada pada anak-anak agar
mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
Setiap anak diberikan
kesempatan untuk mengembangkan minat, bakat serta potensi sebagai individu yang
unik, oleh karena itu tugas seorang guru adalah memberikan tuntunan agar anak
tidak kehilangan arah sehingga terciptalah kemerdekaan dalam diri anak
tersebut.
Budaya positif disekolah sangatlah penting untuk dikembangkan, karena sekolah merupakan bagian tri pusat pendidikan, tempat tumbuh dan berkembangnya karakter anak. Salah satu langkah membentuk lingkungan kelas agar terciptanya budaya positif yaitu dengan membuat kesepakatan kelas, sehingga anak memiliki keyakinan dan kesadaran akan penerapan disiplin diri berdasarkan motivasi internal sehingga memiliki karakter yang kuat sesuai Profil Pelajar Pancasila.
TUJUAN
Aksi Nyata Budaya Positif ini bertujuan Menumbuhkan budaya positif pada murid di sekolah dengan meyakini nilai-nilai kebajikan universal serta menciptakan murid yang merdeka dan mempunyai disiplin kuat sesuai Profil Pelajar Pancasila.
LINI MASA TINDAKAN
1. Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah serta melaksanakan sosialisasi kepada rekan sejawat terkait penerapan budaya positif melalui diseminasi dan peserta didik melalui kesepakatan kelas menuju budaya positif.
2. Berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Wali Kelas yang lain untuk membuat keyakinan kelasnya masing-masing.
3. CGP melakukan kegiatan diseminasi dan dokumentasi Aksi Nyata terkait keyakinan kelas dan penerapan budaya positif
4. CGP menyusun materi diseminasi, pelaksanaan kemudian melakukan refleksi dan menyusun laporan.
5. Sosialisasi terkait keyakinan kelas yang sudah dibuat dan konsekuensi apabila melanggar kesepakatan tersebut
6. Menerapkan kesepakatan kelas, budaya positif, dan pemecahan masalah dengan segitiga restitusi dengan berkelanjutan dan konsisten sehingga budaya positif dapat terwujud
DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN
1. Dukungan dari seluruh warga sekolah, kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, penjaga sekolah, untuk menjadi contoh teladan dalam melaksanakan budaya positif di sekolah.
2. Dukungan dari orang tua dan warga masyarakat agar dapat melaksnaakan budaya positif di rumah dan lingkungan masyarakat
3. Murid bersama guru melaksanakan budaya positif secara berkelanjutan dan konsisten.
4. Sarana prasarana yang memadai
DESKRIPSI AKSI NYATA
Rencana kegiatan aksi
nyata ini diawali dengan koordinasi dengan kepala sekolah terkait penerapan
disemnasi penerapan budaya positif modul 1.4. kemudian berkoordinasi kepada
rekan sejawat yang dapat hadir pada kegiatan diseminasi, selanjutnya CGP
melakukan kegiatan membuat keyakinan kelas bersama siswa khususnya siswa kelas
8C yang saya ampu. Kegiatan diseminasi Budaya Positif dilaksanakan pada hari
Rabu, tanggal 25 Oktober 2023 di SMP Negeri 1 Darangdan Kabupaten Purwakarta,
Kegiatan ini di ikuti oleh 10 orang guru. Selanjutnya kegiatan membuat
keyakinan kelas oleh siswa dilakukan pada hari kamis, tanggal 26 Oktober 2023
siswa sangat antusias menuliskan dan menyakini nilai-nilai kebajikan untuk
menciptakan disiplin positif terutama di kelas 8C.
Kegiatan diseminasi
budaya positif ini bertujuan untuk menginformasikan pemahaman dan pengalaman
CGP selama mempelajari modul 1.4 tentang Budaya Positif dengan konsep inti
yaitu perubahan paradigma belajar, disiplin positif, kebutuhan dasar manusia,
motivasi perilaku manusia, posisi kontrol restitusi, keyakinan kelas, dan
segitiga restitusi. Peserta diseminasi sangat antusias dalam menyimak pemaparan
materi yang saya sampaikan.
Kegiatan aksi nyata selanjutnya, yaitu saya akan mengajak warga sekolah khususnya wali kelas agar dapat membuat kesepakatan atau keyakinan kelas di kelasnya masing-masing. Selain itu juga mengajak untuk mempraktikan posisi kontrol guru sebagai manajer dan menerapkan segitiga restitusi jika ada siswanya yang menemui masalah demi mewujudkan budaya positif di lingkungan sekolah.
HASIL DARI AKSI NYATA
Kegiatan Aksi Nyata yang telah dilakukan oleh CGP menghasilkan tumbuhnya pemahaman warga di sekolah mengenai penerapan Disiplin Positif dan mulai diterapkannya Budaya Positif di sekolah, serta dalam penyusunan keyakinan kelas dan segitiga restitusi.
TOLAK UKUR
Siswa dapat melaksanakan keyakinan kelas yang telah disepakati bersama dengan kesadaran diri dan penuh tanggung jawab. Siswa mampu menentukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya. Siswa dan guru mampu menciptakan budaya positif melalui keyakinan kelas dan penerapan segitiga restitusi di sekolah, serta terwujudnya kebiasan-kebiasaan yang baik dalam diri siswa sehingga tercermin karakter Profil Pelajar Pancasila
Pembelajaran yang Di dapat dari Aksi Nyata
Pada kegiatan Aksi Nyata modul 1.4 Budaya Positif ini, banyak pembelajaran yang saya dapatkan sebagai Calon Guru Penggerak, salah satunya adalah nilai kebersamaan. Karena kegiatan ini tidak dapat terlaksana tanpa adanya dukungan dari pihak lain yaitu rekan sejawat. Dalam penerapan Budaya Positif di sekolah juga perlu adanya koloborasi dengan warga sekolah agar terwujud Budaya Positif dengan baik.
RENCANA PERBAIKAN
1. Mengevaluasi kesepakatan kelas yang sudah disepakati secara berkala
2. Menempatkan diri pada posisi kontrol manager secara konsisten dan berkelanjutan
3. Menerapkan segitiga restitusi pada setiap masalah yang ada
4. Berkolaborasi dengan semua pihak pemangku kepentingan sekolah demi terwujudnya Budaya positif
PENUTUP
Harapan saya semoga
penerapan Budaya positif dapat terwujud, baik di lingkungan sekolah, di rumah
maupun di lingkungan masyarakat.
Berikut ini adalah video diseminasi budaya positif yang saya lakukan di SMP Negeri 1 Darangdan

.jpeg)